
Jakarta, 18 Desember 2003
Seorang gadis manis sedang terdiam merasakan hujan yang turun membasahi nya
Shine!! apa yang kau lakukan? teriak seseorang yang berlari ke arah nya.
Hello nama ku Shine Miracle
mereka selalu memanggil ku "shine", aku seorang gadis pendiam yang selalu nyaman dengan rasa sepi, imajinasi, fantasy dan aku pun hanya punya satu teman dekat yang memiliki kepribadian baik hati dan sangat cerewet dia adalah Sylane.
apa yang kau lakukan! teriak Sylane yang langsung memberikan payung.
kau selalu saja cerewet! aku hanya menikmati hujan ucap ku sambil tertawa.
Dasar anak nakal! besok kan kamu berangkat ke Seoul jadi harus jaga kesehatan, oceh Sylane. hmm... ya kau selalu saja khawatir... terima kasih Sylane. Sama - sama ucap Sylane sambil tersenyum. Hujan pun semakin deras sepasang sahabat ini memutuskan untuk berteduh dihalte bus dan kedua nya pun hanyut dalam pikiran masing - masing memandang hujan yang turun. Dan akhirnya Sylane membuka pembicaraan. Shine bagaimana perasaan mu akhirnya kamu menikmati libur natal pertama kali nya ke Seoul, negara yang ingin kamu kunjungi, tanya Sylane. Hmm... Entah lah Sylane apa aku harus senang atau tidak, aku tetap selalu seperti ini sepi walapun kamu selalu ada untuk menghibur ku bahkan membela ku dari mereka yang membully ku, jawab Shine sambil tersenyum.
*** Throwback th 1995
Sejak kecil Shine sudah ditinggal oleh ke dua orang tua nya, dia dan adiknya yang baru lahir dibesarkan oleh opa, oma dan bibi nya, karena itulah dia menjadi pendiam dan memiliki dunia nya sendiri. Akibatnya di sekolah dia selalu di bully oleh teman - teman nya. Sampai akhirnya hadirlah Sylane yang selalu menemani dan membelanya. Bagi Sylane, Shine adalah anak baik yang tidak pernah marah meskipun dia disakiti, selalu setia menjadi pendengar kebawelan cerita nya dan memiliki kesukaan yang sama. Shine dan Sylane selalu menghabiskan waktu bersama, selain sekolah yang sama rumah mereka juga berdekatan.
Ya harusnya senang donk aku juga pengen kesana...Huff bibi mu beruntung sekali ya dapat suami yang bekerja dan menetap disana, ucap Sylane. Haha... nanti kita liburan kesana ya kalo sudah besar dan bekerja, jawab Shine. Okay...promise jawab Sylane dengan senyum. dan mereka pun berjanji akan liburan bersama ketika sudah besar dan bekerja.
Hujan pun akhirnya reda, sepasang sahabat ini berjalan kembali menuju rumah masing - masing, tak lupa shine pun pamit kepada sylane karena pesawat nya besok pagi, sylane pun memeluk shine dengan erat, maaf tidak bisa mengantar dan ini juga pertama kali nya kita tidak bisa merayakan natal bersama, ucap sylane. Tidak apa - apa senyum shine.
19 Desember 2003, 17.00 KST (Waktu Seoul)
Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 9 jam akhirnya Shine dan keluarganya tiba di Incheon Seoul, Korea Selatan. Terlihat semua orang sudah memakai baju hangat karena sedang winter. Setelah melewati proses imigrasi, tampak dari jauh Bibi dan Paman nya sudah menyambut di pintu kedatangan. Ya semenjak menikah Bibi Shine ikut dengan suaminya dan menetap di Seoul dan ini pertama kali nya Shine, adik, Oma dan Opa nya menikmati liburan Natal dan Tahun Baru di negara yang memiliki 4 musim dan terkenal dengan KPOP/KDRAKOR nya.
Akhirnya kesayangan Bibi sampai juga... selamat datang anak - anak ku, sapa Bi Evelyn dengan ramah. Paman Leo dan Bibi Evel akan mengajak kalian jalan - jalan selama liburan disini. Asyikk... jawab Sam dengan semangat, diiringi senyum semua keluarga. Shine, bibi harap kamu juga menikmatinya ya sayang, peluk Bi Evel dengan hangat. Tentu saja Bi ! ucap Shine tersenyum memandang Bibi nya yang sudah dianggap seperti Ibu kandung karena mengurusnya dengan penuh kasih sayang, begitu juga dengan Paman Leo yang sudah dianggap seperti ayahnya sendiri.
cuaca dingin menyapa wajah Shine ketika keluar dari airport menuju ke parkiran mobil. Pemandangan disekitar pun sudah tertutup oleh salju diikuti angin yang sangat dingin. Shine melangkah dan sambil menghirup udara yang sangat nyaman hingga akhirnya tiba di dalam mobil.
sepanjang perjalanan, mata shine tidak pernah lepas dari pemandangan sekitar. dia sangat menikmati setiap yang dilihat nya. Paman Leo, apakah kita bisa menikmati suasana di sungai han sambil bersepeda? tanya Sam, Tentu saja sayang kita bisa bersepeda disana, nanti kita berlomba ya, jawab Paman Leo. mereka semua bercakap - cakap sepanjang perjalanan dan tak ada kendala dalam bahasa karena Paman Leo pun sebenarnya campuran korea-indonesia dan masa kecilnya pernah tinggal di Indonesia.
setelah perjalanan kurang lebih 3 jam dari Bandara, Shine tiba di kediaman Bibi Evelyn dan Paman Leo yang terletak di Gangnam Seoul.
Bi boleh aku pinjam telepon nya, aku ingin menghubungi Sylane. Okay sayang ambil saja. Shine menghubungi Sylane untuk memberitahu nya bahwa dia sudah berada di Seoul dengan selamat, karena ini panggilan luar negeri Shine tidak bisa banyak bercerita dengan Sylane, tapi setidaknya dia sudah menghubungi sahabat nya itu.
terima kasih Bi Evel, ucap Shine. Lho sudah selesai, cepat sekali, jawab Bi Evel sambil menyiapkan makan malam. haha... ya Bi kan ini panggilan luar negeri nanti bibi dan paman bayar nya mahal, ledek shine. Ah kmau bisa aja, jawab Bi Evel.
Oiya Bi apa kegiatan natal kita, tanya shine. hmm...nanti malam natal tanggal 24 kita ada Ibadah di Myeongdong Cathedral, infonya nanti ada drama musikal natal nya, jadi kalian pasti suka, tawa Bi Evel. Hahaha... iya iya Bi jawab Shine. Sementara Bi Evelyn dan Oma sedang menyiapkan makan malam, Shine berlari menuju ke ruang tengah bergabung dengan adik, dan Paman nya yang sedang memasang pohon natal, dan Opa sedang istirahat karena kelelahan.
Pohon Natal pun sudah jadi, tinggal memasang hiasan yang ada ditangan Shine. Shine ayo kamu mau pasang itu kan, tanya Paman Leo. Hmmm.. Paman apa kamu percaya Malaikat? tanya shine. Tentu saja Shine, Malaikat selalu ada disamping kita, dia ditugaskan Tuhan untuk menjaga kita, jawab Paman Leo yang tersenyum melihat wajah bingung Shine. Anak cantik, kalo kamu percaya, suatu saat kamu pasti bisa merasakannya, jawab Paman Leo dengan ramah. hmmm... ya Paman, jawab Shine sambil tersenyum lalu menggantungkan hiasan malikat itu di pohon natal yang indah.
Anak - anak ayo makan dulu! teriak Bibi Evelyn, dan semuanya pun menikmati makan malam dengan persaan yang bahagia.
Seoul, 24 Desember 2003
Perayaan Malam Natal pun tiba, Shine dan seluruh keluarganya bersiap - siap untuk mengikuti misa natal di Myeongdong Cathedral. Anak - anak pastikan kalian sudah memakai pakaian yang hangat ya! karena infonya salju akan turun malam ini, ucap Bibi Evelyn dengan bawel. Ya Bibi! jawab Shine dan Sam dengan kompak. Mereka semua pun akhirnya pergi untuk beribadah.
sesampainya di Myeongdong Cathedral, Shine hanya terdiam. Bi Evel mendekati dan bertanya, ada apa Shine?. Rumah Tuhan ini sangat indah Bi, Shine ingin tinggal disini rasanya sangat hangat dan nyaman, jawab Shine yang mengagumi bangunan Gereja ini. Haha.. kamu ini bisa aja, Shine dimana pun itu, seperti apa bentuknya, yang namanya rumah ibadah pasti sangat nyaman asal hati kita tetap tertuju kepada Tuhan, jawab Bi Evel dengan ramah sambil menyuruh Shine untuk masuk. Ya.. Bibi benar, terima kasih Bi, jawab Shine.
di sepanjang ibadah, walaupun Shine tidak mengerti bahasanya tapi dia bisa membaca dari body language pembicara, dan juga rangkaian tata cara nya. Bi Evel dan Paman Leo pun juga banyak membantu dalam menerjemahkannya. Sampai akhirnya tiba pertunjukkan drama musikal dari anak - anak seumuran Shine. Drama musikal natal yang menceritakan suatu kisah seorang anak dari keluarga berada yang dituntut sempurna dalam berbagai bidang akademik maupun non akademik oleh kedua orang tuanya, dan jikalau dia gagal, maka akan mendapatkan hukuman pukulan dari ayahnya, sehingga tidak pernah dia mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya, tapi dia selalu bersyukur karena punya Tuhan yang selalu menjaganya disaat dia sendiri, ketakutan dan kesakitan yang diterima dari kedua orang tuanya. Mata Shine tidak pernah sedikit pun terlepas dari tokoh utama yang memerankannya. Shine merasa ingin menghiburnya ketika dia merasakan kesakitan ketika mendapatkan pukulan dari ayahnya, tapi kembali lagi shine sadar ini hanya sebuah drama dan bukan realita, senyumnya mengembalikan dia dari lamunannya.
setelah selesai ibadah, di halaman belakang gereja sudah disediakan berbagai hidangan malam natal, untuk dinikmati jemaat yang hadir. Shine dan Bibinya berjalan untuk mengambil hidangan, tiba - tiba mata shine tertuju kepada seseorang yang dari tadi sudah memperhatikkannya. Shine sadar orang yang sedang melihatnya adalah sosok pemeran utama dari drama musikal yang tadi dia saksikan. dalam hati shine berkata apa ada yang aneh dengan ku?. Tatapan itu terkagetkan oleh suara bibi evelyn yang memanggil shine dan seorang anak perempuan seusia shine yang mengagetkan anak lelaki itu.
acara ramah tamah menikmati hidangan natal pun selesai, sebelum pulang shine minta ijin kepada bibi evelyn ingin memfoto pohon natal raksasa yang terpasang di depan halaman Gereja dengan kamera polaroid hadiah natal dari Paman Leo. Beberapa moment yang menarik di sekitar pohon Natal Raksasa sudah diambil gambarnya oleh Shine. Tak terasa wajahnya terasa dingin akibat salju pertama dimalam natal yang akhirnya turun. Shine tak ingin menyiakan moment salju yang turun langsung dari langit malam itu, dengan cepat dia mengabadikan nya dengan kamera polaroidnya. saat sedang asyik melihat foto sambil merasakan dingin karena salju yang turun semakin lebat, shine merasakan ada seseorang yang sedang berdiri di hadapannya. dengan ekspresi kaget dan gugup shine hanya bisa berkata *Annyeong (안녕), sambil menundukkan kepala dan berlari karena Sam sudah memanggilnya. Lelaki itu pun hanya bisa memandang shine yang sudah berlari menjauh sambil berkata Annyeong..., ucapnya pelan.
sepanjang perjalan pulang bahkan sampai akhirnya tiba kembali ke Indonesia, shine masih mengingat wajah anak itu terutama sorot mata bulat yang memandangnya dengan lembut. bahkan shine hanya mengingat nama yang diperankan di dalam drama musikal itu yaitu "Joon".
semenjak pertemuan itu hari - hari Shine dipenuhi bayangan akan anak laki - laki yang sudah mencuri pikiran dan persaannya. bahkan dia semangat dan bahagia jika sudah akhir tahun karena akan kembali berkujung ketempat Bibi nya, dengan harapan bisa melihatnya lagi. satu, dua dan tiga tahun shine kembali dan melihatnya maka persaannya akan amat bahagia, bahkan setiap tahun nya pun dia selalu berdoa kepada Tuhan agar dapat melihatnya meskipun dia tidak pernah tahu nama aslinya atau pun bertegur sapa layaknya orang yang akan berkenalan lebih jauh. memsuki tahun ke - 4 merayakan natal kembali di Seoul, Shine sudah tidak pernah melihatnya sampai ketika dia sudah beranjak dewasa dia tidak pernah melihatnya kembali. sampai suatu ketika dunia memutuskan, dia untuk tinggal di seoul dan menjalani hari - hari di tempat yang selalu dia impikan.
Seoul 24 Desember 2019
Shine! panggil Bi Evelyn. *ne (네) jawab Shine dengan lemas. Lho kok belum siap nak? tanya Bi Evelyn. Bi, nanti aku menyusul ya, Bibi, Oma, Opa, Sam dan Paman duluan saja. kenapa kamu gak semangat lagi ya?, ya sudah kalo begitu jangan sampai terlambat ya nak. Shine hanya bisa mengangguk.
Sudah ampir 2 tahun Shine tinggal di Seoul bersama semua keluarganya, dan hampir 2 tahun juga dia bekerja di KBRI Seoul, tapi perasaannya tetap saja hampa dan tidak bersemangat jika sudah bertemu dengan tanggal 24 Desember. Usia nya pun sudah menginjak 26 tahun tetapi kenangan 16 tahun di tahun 2003 masih diingatnya.
Seoul, 2020
Ditahun ini Shine memasuki usia 27 tahun, dia mengalami kecelakaan dimana kondisinya sangat mengkhawatirkan sampai koma. sudah hampir 3 bulan shine masih koma, keluarganya pun sangat sedih menerima kenyataannya dan berharap shine bangun sehingga keluarga bisa mendengar tawa dan merasakan perhatiannya lagi. karena shine memang dikenal anak yang sangat penyayang dan perhatian ke keluarganya, dia pun tidak pernah marah jika ada yang melukainya.
Didalam koma nya, Shine berjalan - jalan di taman yang indah mersakan angin yang sejuk dan harumnya bunga disekitarnya. ketika sedang asyik menikmati alam, tanpa sadar di depan ada jurang yang sangat dalam dan Shine pun terjatuh. Tetapi dia tidak merasakan tubuh nya sakit, lalu Shine pun membuka mata dan dia kaget karena tubuh nya di gendong oleh seseorang yang membawanya kembali ke taman yang indah.
Dasar gadis nakal ! kamu sudah terlalu lama disini, cepat kembali keluarga mu sudah menunggu ! oceh lelaki itu sambil menurunkan badan shine ke rerumputan lembut.
siapa kamu ? tanya shine. Lelaki itu pun tertawa dengan keras.... siapa aku? . Ya siapa kamu? dan sedang apa kamu disini? ulang Shine bertanya. Lelaki itu pun mendekatkan wajah nya tepat di hadapan wajah shine, dengan begitu shine dapat melihat dengan jelas wajah lelaki itu.
aku di utus Tuhan untuk menemui dan menjaga mu, dan ini adalah dunia ku, jadi seharusnya aku yang bertanya sedang apa kamu disini! jawabnya sambil tersenyum. Joon... jawab Shine lirih... tidak!bukan! aku pasti sedang bermimpi, ocehnyaa pada diri sendiri. Menjaga ku? kamu Malaikat? hahaha... mana mungkin, jawab Shine tidak percaya.
Joon? nama ku Dae jawab nya. apa perlu kutunjukkan sesuatu? tawarnya kepada Shine.
Dae? tapi mata dan tatapan itu seperti Joon, jawab Shine dalam hati.
Ketika shine sedang melamun, Dae memegang tangan nya dan berkata ikut aku!! Lalu suasana pun berubah menjadi kumpulan kabut putih yang sangat banyak sehingga Shine tidak bisa melihat apa pun kecuali merasakan tangan yang kuat itu masih memegangnya. Kabut itu pun semakin memudar, Shine membuka matanya dengan perlahan dan dia melihat seseorang yang sedang terbaring lemah dengan dibantu perlengkapan medis yang terpasang ditubuh mungil itu. Seketika Shine menyadari dan berkata, Itu aku?? tanya nya kaget.
Ya itu kamu, jawab Dae dengan tersenyum. Apa aku sudah mati? tanya Shine yang masih tidak percaya. Ehmm... belum, jawab Dae singkat. Maksudnya? lalu apa ini? tangis Shine.
Kamu belum mati, kamu hanya sedang koma, karena doa yang tulus dari semua keluarga mu maka Tuhan mengabulkkan nya. untuk itu aku datang untuk membawamu kembali. jawab Dae tersenyum. Aku tidak mengerti...jawab shine lirih.
Tiba - tiba shine mendengar suara petir yang sangat keras, dia pun menutup matanya dan tersendak karena seperti ada yang mendorongnya dengan sangat keras.
Perlahan - lahan mata shine terbuka, walaupun rasanya masih sedikit pusing karena hantaman yang terlalu kuat. KAKAK !!!!!!!! teriak Sam yang histeris.... Shine pun menoleh ke arah suara yang mengagetkan nya itu, dan berkata Sam dengan sangat pelan.
Akhirnya Shine sadar dan kembali ke dunia nya. Dokter, perawat dan keluarganya pun menyambutnya dengan bahagia karena dia sudah kembali, meskipun tubuhnya masih lemah.
Sam membawa kakak kesayangannya jalan jalan menikmati cuaca yang cerah dan hangat taman sekitar rumah sakit. Kak, tunggu disini sebentar ya aku lupa bawa selimutnya, ucap Sam. Shine pun hanya mengangguk, dan menikmati kembali cuaca yang indah di bawah pohon yang rindang sambil memandang ke langit.
Kenapa kau bersembunyi dan hanya memandang ku dari jauh, ucap Shine sambil memalingkan kepalanya ke sosok yang tidak jauh berada di sisinya.
Sosok itu pun masih terdiam dan belum menyadari, sampai akhirnya shine mencoba bangkit dari kursi roda untuk berjalan kearahnya. Dengan perlahan - lahan Shine melangkahkan kaki nya dan akhirnya berdiri tepat di hadapan sosok itu. Kenapa kau tidak menjawabku ''Dae'', tatapnya sambil tersenyum. Sosok itu pun kaget dan hampir tidak percaya. Kau..kau bisa melihat ku dan mengenal nama ku? tanya nya tak percaya.
Ya... jawab nya lembut. Bagaimana bisa?? sepertinya ada yang tidak beres, jawab Dae berbicara sendiri. Bukan kah kau bilang Tuhan mengutus mu untuk menjaga ku, dan saat aku memutuskan percaya aku bisa melihat mu, ucap Shine.
Kak Shine ! apa yang sedang kamu lakukan, panggil Sam menghampiri kakanya. Aku sedang mencoba berjalan sam jawab nya, dan ketika ia menengok Dae sudah menghilang. Shine pun hanya tersenyum lalu menghampiri adik nya.
Dae kembali ke dunia nya dan mencari guru nya. Guru!! panggil Dae. Ya ada apa, dia sudah melihat mu, jawab guru nya dengan santai. Bagaimana Guru tahu, jawab Dae kaget. Guru nya pun hanya tertawa dan dengan santai menjawab sudahlah Dae, itu takdirmu kerjakan saja apa yang sudah diputuskan Tuhan untuk mu, lalu guru nya pun menghilang. Tinggal Dae yang masih kesal dan penuh pertanyaan, tapi dia pun tidak bisa berbuat apa - apa jika sudah Tuhan yang mengutusnya.
Dibalkon Rumah nya Shine sedang memandang ke arah langit malam yang sedang banyak dengan bintang - bintang. Dia pun merasakan ada yang hadir disitu. Bagaimana apa sudah kau tanyakan kepada Tuhan, tanya Shine tersenyum dan menoleh ke arah sosok yang sudah ada dibelakang nya. Bagaimana kau tahu? tanya Dae kaget. Entahlah jawab Shine singkat.
Ada yang ingin aku tanyakan, ucap Dae. Ya silahkan jawab Shine. Sejak kapan kau melihat ku?. Shine pun tersenyum lalu memandang ke arah bintang - binatang, sejak aku membuka mata ku, kau sudah ada didepan ku sambil tersenyum seolah - olah mengatakan aku sudah membawa mu kembali. Dae pun kaget mendengar jawaban Shine. Shine menoleh kembali ke Dae dan menjulurkan tangan nya sambil berkata nama ku Shine, terima kasih sudah hadir dan menjaga ku. Dae pun kaget, dan berkata ya aku sudah tau nama mu jawabnya sambil menjulurkan tangan nya.
Lalu kamu ini sejenis apa ya? Malaikat, Hantu, Jin, atau Alien ucap Shine jahil. Dae pun kaget dengan pertanyaan Shine dan menjawab dengan santai silahkan apapun yang kamu pikirkan itulah aku dipikiran mu, senyum nya. Baiklah, kalau begitu aku memilih untuk memikirkan bahwa kamu adalah seorang Malaikat, senyum Shine. Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu? tanya Dae. Karena Tuhan sendiri yang mengutus mu untuk menjaga ku, jadi tolong tetap disisi ku *Samchon (삼촌). What !!!! Samchon???, usia ku masih muda bisa dibilang sama seperti mu....jawab Dae kesal. Hahahaha... tawa Shine pun pecah. apa usia pun ada ya bagi Malaikat?? tanya shine. Terserah kau saja!! jawab Dae kesal. Dae -ssi *mianhae (미안해), aku hanya bercanda, jawab Shine dengan tatapan yang tulus dari sorot matanya, sehingga membuat Dae terdiam. Terima kasih! ucap Shine memecahkan keheningan dan Dae hanya memandangnya sambil tersenyum.
Hari - hari Shine berubah semenjak kehadiran Dae kondisi kesehatannya juga sudah pulih. Semenjak pindah ke Seoul Shine kehilangan sosok teman seperti Sylane. Tetapi walaupun mereka dipisahkan oleh jarak, komunikasi mereka tetap terhubung. Dan mengenai Dae, Shine tidak menceritakanya ke siapa - siapa.
Akhirnya selesai juga, senyum Shine sambil membereskan barang - barang nya, bersiap - siap untuk pulang karena sudah pukul 08.00 malam. Shine berjalan menuju halte bus, sesampainya di halte, bus tujuannya pun tepat datang. setelah mentap kartunya dia pun mencari tempat duduk, kebetulan ada sepasang yang kosong di barisan belakang. sambil melihat ke arah jalanan malam dia pun tertidur karena lelah. Tepat di samping nya Dae selalu datang menemani perjalanan pulang Shine. Kurang lebih setengah jam perjalanan Shine tertidur dengan nyenyak sampai akhirnya Ia pun tiba di halte tujuan.
woooahhhhh....Shine merenggangkan otot - ototnya, lalu melanjutkan langkahnya. Bagaimana hari mu?tanya shine tiba2. Hahaha.... tawa Dae pun pecah. Shine hanya memandangnya dengan bingung. Ada apa dengan wajah itu... hhmmm kau terlihat sangat kusut dan lelah sekali, bagaimana rasanya lelah apakah menyenangkan? tanya Dae jahil. Yaaaaa......terima kasih pertanyaan nya mengesankan sekali, jawab Shine cemberut.
Tiba tiba Shine menghentikan langkah kaki nya. Dae... panggil nya lembut.
Apakah diatas sana menyenangkan? tanya Shine yang sedang takjub memandang langit malam penuh bintang.
hmmm.. aku tidak bisa merasakan hal - hal yang dirasakan oleh manusia dan dari atas sana aku hanya menyaksikan tingkah unik manusia, jawab Dae tersenyum.
Shine memandang Dae, dan berkata apa yang harus aku lakukan supaya aku bisa menjadi Malaikat seperti mu? . Dae pun kaget dengan pertanyaan Shine. Dalam menjalani hari - hari ku, aku berusaha menjadi manusia yang baik, aku tidak boleh jahat kepada orang lain, aku harus menyayangi perilaku kedua orang tua ku, dan menyanyangi keluarga ku, tidak pilih pilih teman, menurut kepada keluarga yang membesarkan ku, terlebih dalam segala hal aku selalu mengandalkan Tuhan, apa semua yang ku lakukan itu bisa membuat ku menjadi seperti mu, ucap shine dengan emosional. Shine... tau kah kamu Tuhan sangat sayang kepada mu... sayang sekali, jika kamu masih menjadi manusia sampai saat ini berati rencana Nya belum selesai untuk mu, jawab Dae dengan lembut seolah - olah membaca perasaan Shine yang sedang menyerah.
Tapi bukan kah jika aku menjadi seperti mu, aku bisa banyak membantu setiap manusia yang ada di dunia ini, jawab Shine. Tidak perlu menjadi Malaikat untuk membantu atau berbuat baik, saat ini kamu pun sudah menjadi manusia yang baik hati,dan...
dan apa? tanya Shine. Dan karena kamu manusia yang bisa memiliki mimpi dan bisa melakukan segalanya, perjalanan mu masih panjang, kamu akan menua dan memiliki keturunan, sedangkan kami hanya akan tetap menjadi pelindung manusia. jawab Dae.
apakah aku bisa mencapai itu? jawab Shine dengan mata yang berkaca-kaca sambil menarik dan menghembuskan napasnya.
*ne (네), jawab Dae sambil menatap mata dan memegang kedua pipi shine dengan lembut
sesaat waktu seperti berhenti... Shine seperti melihat mata yang selama ini ditunggu dan dicarinya ada pada Dae, tanpa ia sadari air mata nya pun mengalir.
Tepat seminggu setelah peristiwa malam berbintang itu, Shine tetap menjalani hari - hari dengan ceria bersama dengan Dae. Dae selalu ada disisi Shine untuk membantu, bahkan dengan setia juga ia selalu mendengarkan Shine bercerita.
Hingga akhirnya waktu berjalan dengan cepat, Shine akan berulang tahun, dimana bertepatan juga dengan 1 tahun nya dia sembuh dari kecelakaan dan bertemu dengan Dae.
Shine! panggil Dae dengan lembut
Ya, jawab shine
Sebentar lagi bukan kah kau akan berulang tahun?
Ya, dari mana kau tau?
hahaha... jelas aku tau semua nya
Huff! kau menggunakan kekuatan mu lagi... lalu kenapa jika sebentar lagi ulang tahun ku? aku sudah terbiasa tanpa perayaan dan hadiah, ucap Shine
Hmm... karena ini ada lah bertepatan dengan 1 tahun pertemuan kita, aku akan berikan 3 hadiah untuk mu, jadi pikirkan itu dan aku akan mengabulkan nya, senyum Dae
Hahaha....kamu seperti Jin yang ada di film Alladin, ledek Shine
You not trust me? I can do anything you want but if you believe miracle , ucap Dae dengan wajah serius
Shine terdiam memandang wajah Dae, lalu dengan pelan dia menjawab *ne (네), I will trust you.
Tiga hari sebelum Ulang Tahun Shine...
Hari ini, tenaga Shine sangat lelah sekali karena sedang banyak pekerjaan di kantor. Dan seperti biasa Dae akan muncul jika shine sudah mengerjakaan semua rutinitasnya.
Kau belum mengatakan apa hadiah yang kau inginkan ! tanya Dae
Shine yang sedang menikmati tea hangat dimalam hari sampai kaget dengan kehadiran Dae, dan hanya terdiam.
Manusia lain akan bahagia jika ditanyakan seperti itu, tapi kau biasa saja! kesal Dae
Shine hanya tersenyum dengan omelan Dae, sambil menikmati kembali tea hangatnya.
Shinee!! you ignore me again, ucap Dae Kesal.
Hahaha... tawa Shine pun pecah dengan kelakuan gemas Dae. Ya aku belum memikirkannya, tapi aku akan segera memberitahu mu Dae!
Ya kau memang harus memberitahukan nya! karena itu penawaran special dari ku, dan tidak semua manusia seberuntung dirimu yang bisa melihat dan menerima hadiah dari ku, ucap Dae bangga lalu pergi menghilang.
Shine hanya tersenyum mendengar nya lalu melanjutkan untuk memejamkan mata dan terlelap dalam tidur.
H-1 sebelum pergantian usia...
Shine yang masih disibukkan dengan pekerjaannya pun tidak peduli akan hal itu. Yang ada di pikiran nya adalah menyelesaikan dan segera pulang untuk beristirahat.
Thanks God! akhirnya selesai juga, ujar nya dengan bahagia. Shine pun pulang dengan berjalan sambil menikmati langit malam yang kembali indah dengan banyak bintang. Karena terlalu sibuk dengan pemandangan, tanpa sadar ia hampir menabrak sesorang di depan nya.
*Mian haeyo (미안 해요) ! ucap nya sambil membungkukkan badannya.
*gwaenchanh-a (괜찮아) ! ucap orang itu sambil memegang bahu dan menatap matanya.
Dae !!! seru Shine.
*ne jeoneun Dae ibnida (네 저는 대입니다), senyumnya
*dangsin-eun naleul chung-gyeog (당신은 나를 충격) ! ucap Shine salah tingkah jika sudah ditatap Dae.
*joh-a nal bwa (좋아 날 봐) ! masih ada waktu kurang lebih 3 jam lagi untuk mengucapkan apa yang kamu inginkan di hari Ulang tahun mu, ucap Dae dengan mata yang tak berpaling dari Shine.
Dae !!! panggil shine bingung
*ne (네), aku akan tetap seperti ini sampai kau mengucapkannya!
Masih tetap menatap Dae, Shine pun menarik dan menghebuskan napasnya, memejamkan matanya lalu kembali menatap Dae.
Dae..... yang aku inginkan
pertama aku ingin pergi berjalan jalan menemui bintang yang asli disana bersama mu,tunjuk Shine ke langit berbintang,
lalu jika Tuhan mengijinkan aku ingin pergi ke masa lalu di malam natal tahun 2003, aku ingin menemui sesorang yang selama ini ada di dalam setiap doa ku
Dan yang terakhir........
Yang terakhir? tanya Dae penasaran
hmmm... akan ku katakan setelah kau benar - benar menepati janji mu dari dua permintaan ku itu! ucap Shine tersenyum dengan manis.
*al-ass-eo (알았어) !! hanya itu ? hahaha itu sangat mudah buat ku, jawab Dae bangga, lalu menggandeng tangan Shine menemani nya berjalan arah pulang.Tepat Pukul 00.00 ketika hampir tiba di rumah...
Dae berdiri tepat di depan Shine sehingga membuatnya kaget karena menghalangi langkahnya.
Ada apa? tanya Shine
"Selamat Ulang tahun Shine", ucap Dae sambil menggemgam ke dua tangan Shine dan menatapnya.
"Terima kasih" jawab Shine canggung.
Baiklah, apa kamu sudah siap untuk hadiah pertama, tanya Dae
Ya jawab Shine tersenyum
Kalo begitu tutup mata mu! perintah Dae.
Sebelum melakukan sesuatu, Dae mendekatkan wajah nya ke disamping wajah Shine dan membisikkan " tetap pegang tangan ku dan percayalah pada ku" ucap nya lembut.
Shine pun hanya merespon dengan menganggukkan kepalanya dan tersenyum tanpa membuka mata.
Dalam hitungan detik, Shine merasakan tubuhnya terasa sangat ringan serta angin lembut menerpa wajah dan rambutnya. Sambil tetap menggenggam tangan Dae, Shine merasakan udara malam yang sangat lembut, sampai akhirnya dia mendengar suara Dae mengatakan buka matamu perlahan.
Perlahan - lahan Shine membuka matanya sambil tangan nya tetap menggenggam tangan Dae.
Star Blossom ! ucapan pertama Shine ketika membuka mata. Bahagianya Shine ada diantara ribuan bintang - bintang yang bersinar, Dia berdiri di atas tumpukkan awan yang empuk seperti kapas, bahkan dia bisa menyentuh bintang - bintang itu dengan tangan nya seperti menikmati suasana Musim Semi dengan bunga - bunga yang indah, Shine bisa merasakan bintang - bintang ini seperti bunga yang bermekaran, cantik sekali.
Ayo kita berjalan - jalan! ucapan Dae mengagetkan Shine dari perasaan bahagianya.
Ya! jawab Shine. Keduanya pun berjalan - jalan diantara bintang - bintang sambil bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih. Dari atas sana Shine melihat Seoul yang tak kalah indah dari bintang - bintang yang sedang mengelilinginya.
Duduklah disini, ucap Dae.
Shine hanya menganggukan kepala mengikuti ucapan Dae untuk duduk di gumpalan awan yang sudah berbentuk seperti bangku taman. Dae pun berjalan ke arah bunga - bunga lily merah yang ada di awan itu, dan ada piano yang sudah menunggu untuk dimainkan.
Shine pun hanya tersenyum, tiba - tiba di tangan nya sudah ada seikat Bunga Lavender.
Mau mencoba membuat lagu dan bernyanyi bersama ku? tanya Dae yang akan memainkan piano nya. Shine hanya tersenyum menganggukkan kepala. Dae pun memainkan musik nya dan mereka pun membuat lirik dan bernyanyi.
그대와 같이 걷는 밤
Geudaewa gachi geotneun bam
설레는 꿈을 꾸는 나
Seolleneun kkumeul kkuneun na
단둘이 걸어가는 길 So sweet
Danduri georeoganeun gil So sweet
(My 1 2 step)
Suatu malam saat berjalan bersamamu
Aku punya mimpi-mimpi yang mendebarkan hati ini
Berjalan, hanya kita berdua, itu manis sekali
(Langkah 1 2-ku)
무슨 일이 내게 생긴 거죠
Museun iri naege saenggin geojyo
몰래 난 그댈 바라보죠
Mollae nan geudael barabojyo
Apa yang terjadi padaku?
Diam-diam, aku menatapmu
Reff :
하얀 별빛이 피면 그대 손잡고
Hayan byeolbichi pimyeon geudae sonjapgo
끝없이 날아요 Fly
Kkeuteopsi narayo Fly
노란 달빛에 젖은 새벽의 시간들을
Noran dalbiche jeojeun saebyeog-ui sigandeureul
오래 기억할게요
Orae gieolhalgeyo
Saat cahaya bintang putih mekar, aku akan menggenggam tanganmu
Dan terbang tanpa henti
Jam-jam malam dibasahi dengan cahaya bulan kuning
Aku akan mengingatnya untuk waktu yang lama
그대와 같이 걷는 밤
Geudaewa gachi geotneun bam
서로의 텅 빈 여백을
Seoro-ui teong bin yeobaegeul
사소한 대화들로 채워
Sasohan dahwadeulleo chaewo
You are so bright
저 별들보다
Jeo byeoldeulboda
그대만 선명해지네요
Geudaeman seonmyeonghaejineyo
Suatu malam saat berjalan bersamamu
Kita memenuhi kesunyian kita yang kosong
Dengan percakapan-percakapan kecil
Kau begitu terang
Lebih dari bintang-bintang itu
Kau tumbuh begitu jelas
매일 밤 동화 같네요
Maeil bam donghwa gatneyo
오늘 밤도 내겐 선물인 걸
Oneul bamdo naegen seonmurin geol
Oh 내가 oh 내가
Oh naega oh naega
너의 발맞출게
Neoui balmatchulge
Setiap malam seperti dongeng
Malam ini juga adalah hadiah
Oh, aku akan, oh aku akan
Mencocokkan langkahku dengan langkahmu
kembali ke Reff
Alright look at the stars
널 위해 반짝이네
Neol wihae banjjagine
모든 게 너무 아름다워
Modeun ge neomu areumdawo
네가 내게 걸어올 때처럼
Niga nege georeool ttaecheoreom
너는 하얗게 빛나는 걸
Neoneun hayake bitnaneun geol
Baiklah, pandanglah bintang-bintang
Mereka bersinar untukmu
Semua hal begitu indah
Sama seperti saat kau berjalan padaku
Kau bersinar begitu terang
kembali ke Reff
Setelah selesai bernyanyi mereka pun tersenyum bersama. Apa ya judul yang bagus? tanya Shine. Seperti yang kamu katakan pertama kali membuka mata 별빛이 피면 “Star Blossom”, jawab Dae.
Lalu, Dae apa arti bunga - bunga disini? tanya Shine penasaran.
Bunga Lily merah melambangkan "Cinta" sedangkan Bunga Lavender yang kau pegang itu melambangkan "Kesetiaan", jadi aku berharap kau akan memiliki arti keduanya didalam hidup mu, jawab Dae.
Terima kasih Dae, jawab Shine terharu bahagia.
Dae menarik tangan Shine, Ayo kita menari !
Hah! maksudnya? tanya shine yang kaget tapi sudah tidak bisa di tahan karena Dae sudah lebih dulu menariknya.
Sambil memegang tangan dan merangkul pinggang Shine, Bukan kah kau sudah sangat cantik dengan gaun indah ini? untuk itu mari kita rayakan, ucap Dae lembut.
Shine pun baru menyadari bahwa dia sudah memakai gaun berwarna biru awan yang indah dan Dae pun memakai baju yang memiliki warna senada dengan nya. Entahlah sudah berapa lama Shine tidak menyadarinya karena sudah takjub dengan situasi yang sedang di rasakannya. Bahkan saat ini bunga - bunga dan bintang - bintang pun ikut menari bersama nya.
Apa kau bahagia?
Tentu saja! terima kasih Dae...
Baiklah, kau siap untuk menerima hadiah ke dua mu?
Dengan ragu - ragu dan lirih Shine menjawab "Ya"
Baiklah pejamkan kembali mata mu!
Shine pun mengangguk, tak lupa tangan nya pun tetap menggenggam tangan Dae.
Seperti sebelumnya sepersekian detik Shine sudah merasakan hawa dingin di wajahnya. Dalam hati apakah Ia benar - benar kembali di malam natal th 2003. Didalam keraguan Shine, ternyata Dae sudah membawanya tiba di Myeongdong Cathedral th 2003.
Sekarang kau bisa membuka mata mu Shine! ucap Dae
perlahan - lahan Shine membuka matanya, dan benar ! dia sudah ada di Myeongdong Cathedral di th 2003. Salju yang jatuh di wajahnya seolah - olah menyambutnya kembali di suasana itu dan Shine pun sudah memakai baju yang hangat berwarna senada dengan Dae.
Apa yang ingin kamu lakukan sekarang? tanya Dae
Aku ingin menemui seseorang yang sudah lama aku cari dan selalu ada di dalam doa ku, jawab Shine.
Lalu jika sudah bertemu apa yang ingin kamu lakukan?
Aku hanya ingin berkenalan dan tahu namanya, jawab Shine tersenyum
Hanya itu?tanya Dae penasaran
Ya, hanya itu saja, aku hanya ingin tahu namanya, karena wajahnya selalu saja ada didalam memory ku, jawab Shine sambil menarik dan menghembuskan napasnya.
Apa dia Cinta pertama mu? Dae menatap Shine
Ya, jawab Shine sambil menatap Dae.
Baiklah kau sekarang bisa mencarinya! aku akan menemanimu. ucap Dae tersenyum
Mereka pun berjalan kearah Pohon Natal besar yang ada di halaman gereja.
Tiba - tiba langkah kakinya berhenti, dia melihat sosok anak perempuan yang sedang membawa kamera polaroid dan tanpa berpikir panjang Shine tersenyum, seolah - olah tahu bahwa itu adalah dirinya. Shine kecil yang sedang beranjak remaja sedang sibuk mengambil obyek fotonya, sampai akhirnya salju pun turun mengenai wajah mungil itu. tanpa dia sadari beberapa langkah dari tempatnya ada seorang anak lelaki yang sedang memperhatikannya.
Shine Dewasa pun memperhatikannya, dan berkata "Itu dia, aku menemukan mu", sambil berjalan menuju ketempat dua orang anak kecil yang saling menatap itu. Sampai akhirnya terkaget dengan seseorang yang memanggil namanya. Disaat yang bersamaan Shine dewasa pun menjawab panggilan itu, tapi kemudian dia menutup mulut sendiri dengan tangannya.
Setelah Shine kecil yang sedang beranjak remaja itu menyapa anak lelaki dan berlari meninggalkanya, Shine Dewasa baru menyadari bahwa anak lelaki itu menjawab sapaannya dan tersenyum di balik punggung shine kecil yang sudah berlari menjauh. Dengan langkah yang sedikit gemetar, Shine dewasa menghampir anak lelaki itu.
*Annyeong (안녕), sapanya dengan mata berkaca-kaca
*Annyeonghaseyo (안녕하세요), jawab anak lelaki itu dengan sopan, terlebih tatapan matanya yang sudah lama Shine rindukan dalam memory dan hatinya.
Shine pun hanya diam mematung tak percaya dia menyapa nya kembali, walaupun harus dengan wujud nya yang sudah dewasa.
*nuguseyo (누구세요)? 누나 (Nuna)! tanya anak lelaki itu dengan tatapan yang lembut.
Shine pun akhirnya sadar bahwa dia datang dalam wujud dewasa, sehingga anak itu memanggilnya Nuna.
*Ne, Nuna hanya ingin berkenalan dengan mu, apakah boleh? karena aku kagum dengan penampilan mu di drama musikal tadi tanya Shine dengan suara yang terdengar gemetar.
Tentu saja, Nuna! jawab nya sambil membungkuk sopan
Nama ku Shine, siapa nama mu?
Nama ku Joon sama seperti peranku tadi, Kim Dae Joon!! jawabnya sambil mengulurkan tangan nya dan tersenyum
Masih dalam perasaan yang campur aduk, Shine membalas uluran tangan itu.
Tangan mu gemetar Nuna, apa kau sakit? tanya Joon khawatir
Oh tidak, aku tidak sakit, mungkin karena cuaca dingin, jawab Shine mengontrol kondisinya.
Baiklah, jangan sampai kau sakit! Nuna sangat beruntung memiliki mata yang cantik itu, seperti ada ketulusan di dalamnya, sama seperti anak yang tadi ku lihat, ucap nya lembut sambil tersenyum.
Terima kasih, Joon, jawab Shine yang sudah tidak bisa berkata apa - apa dan tanpa ia sadari air matanya mengalir keluar.
Kalo begitu aku pergi dulu ya, jaga diri Nuna dan jangan menangis, dilain waktu aku ingin melihat mu tersenyum bukan mengeluarkan air mata seperti itu, ucap Joon sambil mengulurkan jari kelingking nya.
Apa ini? tanya Shine
Promise! jawab Joon
Shine pun mengulurkan jari kelingking nya dan menyatukan dengan jari kelingking Joon.
Hati-hati dijalan Shine Nuna, senang berkenalan dengan mu, lambai Joon berpamitan sambil berlari menjauh.
Shine pun masih belum bisa berkata apa - apa dia hanya membalas lambaian Joon dengan air mata bahagianya.
Disaat Shine masih diam mematung karena kebahagian yang tidak bisa diungkapkan dengan apapun selain air mata yang mengalir sambil dalam hati mengucapkan terima kasih kepada Tuhan. Beberapa langkah dari tempat Shine berdiri, Dae sedang melawan kesakitan yang hebat menyerang kepala hingga dia jatuh berlutut karena tidak kuat menahannya, sampai akhirnya Dae berhasil menahan dan melawan rasa sakit yang baru pertama kali ia rasakan. Dae pun dengan langkah yang lemah menghampiri Shine, seolah - olah tidak terjadi apa - apa padanya.
Shine! panggilanya lembut
Oh ya Dae! jawab Shine berbalik kearah suara yang memanggilnya lalu memeluk Dae dengan erat.
Dae pun kaget dengan ekspresi Shine, hingga kepala dan hati nya pun terasa sakit kembali, tapi Dae tidak boleh menunjukkan di depan Shine.
Ada apa ? tanya Dae
Terima kasih banyak Dae... terima kasih ini hadiah yang paling indah yang pernah aku terima, tolong sampaikan kepada Tuhan terima kasih sudah memberiku kesempatan bertemu dengan nya, seolah - olah rindu yang aku pendam terkabulkan, aku sangat bahagia Dae, isaknya dalam tangis sambil masih memeluk Dae.
Dae pun hanya bisa membalas pelukkan Shine sambil menahan rasa sakit di kepalanya.
Dae! akhirnya aku bisa melepaskan memory ku disini, dan permintaan hadiah ku yang terakhir adalah aku ingin kau tetap disisi ku "Dae", ucap Shine yang melepaskan pelukkan nya dan beralih menatap mata Dae dengan ketulusannya.
Sambil menahan agar tidak terlihat kesakitan, Dae membalas tatapan tulus Shine dengan senyuman, dan kembali memeluk Shine dengan erat, sambil berkata ayo kita kembali!
Tiga Tahun kemudian, 3 hari sebelum Ulang Tahun...
Sinar Matahari pagi menyapa Shine dengan hangat dari luar jendela kamarnya. Shine membuka mata nya secara perlahan, menarik napas dan menghembuskan kembali, seakan mensyukuri kehidupan yang masih Tuhan berikan. Dia pun bangun dan menuju ke arah jendela untuk membuka tirainya. Pemandangan musim semi tampak indah dari balik kamarnya. Tanpa sengaja dia melihat kalender meja yang ada meja kerja nya. Tiga hari lagi... ucap nya lirih dan memandang keluar kembali dan masuk kedalam memorynya di tiga tahun lalu saat ulang tahun nya.
kalimat terakhir Dae "ayao kita kembali" masih terngingang di dalam pikiran Shine. Dia teringat sudah berada di dalam kamar nya dengan selimut yang hangat, dan tertidur dengan nyenyak sampai pagi. Dan semenjak itu Shine tidak pernah melihat Dae lagi. Perasaan sedih melingkupi hari hari Shine. Tapi bukan Shine namanya jika harus kalah dengan kesedihan, kesendirian dan kehampaan. Dia harus bangkit dan menjalani kehidupan nya dengan semangat kembali. Tapi dia berterima kasih dan bersyukur kepada Dae yang sudah membawanya ke masa lalu sehingga Shine mengetahui nama anak lelaki itu. dari tiga kata nama anak itu Shine hanya mengingat Kim untuk nama depan nya dan Joon untuk Nama Panggilannya, sehingga ada yang hilang untuk nama tengahnya. Tetapi Shine tidak mempersolakan itu dia tetap menjalani hari - hari nya.
*** Throwback Tiga Tahun Lalu in Heaven...
Guruuu!!!! panggil Dae kesakitan
Ya aku disini, Kau sudah mengetahuinya?
Guru sudah tau?
Tentu saja aku tau, untuk itu kenapa kau dapat merasakan kesakitan, senyum gurunya
Arrgggghhh... ini sakit sekali guru, memory apa ini, ucap Dae yang sudah tidak tahan dan akhirnya jatuh tersungkur.
Gurunya pun menghampiri Dae, dan dengan lembut memegang kepalanya lalu berkata, Dae kau adalah anak lelaki yang selama ini dirindukan dan selalu ada dalam doa gadis baik hati itu.
Maksud nya gadis itu Shine? ucap Dae dengan air mata yang berlinang
Guru nya hanya bisa mengangguk, dan nama mu adalah Kim Dae Joon
Lalu mengapa aku disini? tanya Dae
Saat usiamu 27 th kau mengalami kecelakaan tabrak lari dan akhirnya menewaskan mu.
Kecelakaan? apa karena aku berlari untuk meraih Gadis itu.
Ya kamu ingin meraih untuk berkenalan, tetapi takdir berkata lain, maaf kan aku Dae.
Maaf? karena apa Guru tanya Dae yang sudah tidak bisa mencerna kembali peristiwa yang dialaminya.
Ya karena aku membiarkan mu datang ke dalam kehidupan gadis itu dan membuat dirimu menjadi tahu apa yang berkaitan dengan dirimu, semua ini karena Sang Kuasa yang menentukan aku tidak bisa berbuat apa - apa. DIA sangat menyayangi mu Dae, dia menjadikan mu salah satu malaikat nya untuk membantu semua orang di bumi, terlebih lagi ada doa tulus untuk mu yang selalu dipanjatkan kepada - NYA, dan doa itu berasal dari Gadis itu dan sesuai dengan nama mu "Dae" kau akan tetap bersinar, ucap Gurunya dengan tersenyum.
Dae pun hanya bisa menangis tanpa henti sambil dia memeluk gurunya dan berkata lalu apa yang akan terjadi kepada ku? tanya nya lirih
Ada dua pilihan dari Sang Kuasa yang harus aku sampaikan kepada mu Dae.
Apa itu Guru?
Tetap menjadi Malaikat atau Menjadi manusia di kehidupan ke dua mu di Bumi, ucap Guru nya.
Guru maafkan aku, tapi apa boleh aku memilih ke dua, aku ingin menebus semua kesalahan ku dan menjadi manusia yang lebih berguna, tetapi itu jika DIA mengkehendaki. ucap Dae menundukkan kepala.
Dae, kau anak yang baik, DIA sangat menyayangi mu untuk itu permohonanmu di kabulkan dan status Malaikat mu akan tetap ada hanya kau tidak dapat menggunakan kekuatan mu selama di bumi dan tidak dapat kembali kesini sampai DIA sendiri yang memanggilmu, ucap gurunya tersenyum.
Dae hanya bisa mengucapkan terima kasih dengan air mata nya
akan tetapi perjalanan untuk kembali ke sisi Shine di bumi, dia harus melewati berbagai hal yaitu melakukan kewajiban dan tanggung jawab nya sebagai Malaikat yang membantu persoalan di dunia sebanyak - banyak nya sampai memenuhi targetnya. Dan akhirnya Dae pun sukses melaluinya.
Same Dream, same mind, same night by Seventeen berdering sangat nyaring sehingga mengembalikan Shine dari lamunannya. Shine pun mengambil handphone nya dan mengangkatnya.
Hallo Syalane!!! apa kabar?, ucap shine
Shineeee.... morning.... kabar baik, bagaimana dengan mu?
baik juga dong, tumben pagi pagi ada apa nih? tanya Shine
Huffff... kok tumben sih... cuma mau ingetin jangan lupa tiga hari ulang tahun mu jadi kirim alamat baru mu okay !!!!
Hahaha... iya Sylane maaf selalu merepotkan mu harus kirim kirim kado segala.
apaan sih kamu, uda jangan lupa ya whatsapp alamat mu! lagian kenapa harus pindah sih uda bener tinggal sama paman dan bibi mu.
Hahaha... sendiri jauh lebih baik sylane dan dekat juga dari kantor, kasihan paman leo dan bibi evel kalo aku merepotkan terus toh kan uda ada si kecil jadi rumah mereka tetap rame ditambah masih ada adik dan oma disana.
iya iya dech... opa mu juga sudah bahagia di surga sana, jadi ya udah aku tunggu ya...bye bye ucap sylane dengan lembut lalu mematikan telepon nya.
ya... bye jawab Shine lalu langsung mengetik alamat dan mengirimkan ke Sylane sebelum dia berisik.
(Shine memang memutuskan untuk pidah dari rumah bibi nya karena banyak kenangan disana, selain dengan opa nya dia juga akan mengingat Dae karena jalanan pulang yang biasa dilaluinya selalu ditemani oleh Dae. Sedangkan oma dan adiknya bisa kapan saja datang ketempatnya).
Shine pun bersiap - siap untuk berangkat kerja, seperti biasa dia selalu membereskan tempat tinggal nya sebelum berangkat.
Tidak butuh waktu lama sekitar 15 menit dari rumah nya, Shine sudah tiba di kantor nya.
Yup! ready to busy! ucapnya dengan semangat saat memasuki ruang kerjanya.
kemudian tak berapa lama telepon diruangannya pun berbunyi, atasanya Mr. Brain memanggil keruangannya dan Shine pun bergegas menemuinya.
Shine, masuk lah! ucap Mr. Brain
Ne, *사장님 (Sajangnim)! ada yang bisa saya bantu, ucap Shine
Ya, besok tanggal 27 jam 7 p.m tolong kamu wakilkan saya bertemu dengan Mr. Kim ya.
Baik Sajangnim, maaf dimana saya bertemu dengan beliau.
Namsan Tower (Menara Seoul), ucap Mr. Brain
Namsan Tower?? ucap Shine kaget
ya kamu tau kan tempatnya, bukan kah kamu sudah lama disini jangan sampai tidak tau, tawa Mr Brain
tentu saya tau! tapi kenapa disana Sajangnim? ucap Shine masih bingung.
hmmm...karena patner kita baru pulang dari luar negeri jadi dia minta disana, sudah kamu siapkan saja apa yang harus dibawa ya. ucap Mr Brain.
Baik Sajangim, ucap Shine lalu keluar dari ruangannya. Huuffff ada ada aja kenapa mesti ditanggal itu, padahal uda janji sama Oma, Bibi dan Paman untuk pulang lebih awal, Gerutu Shine dalam hati.
Bintang yang kembali, 27 April 2025
Pukul 06.00 p.m waktu Seoul, Shine sudah berada di Namsan Tower. Karena masih satu jam lagi dia berjalan dengan perlahan sambil menikmati suasana musim semi di malam hari, sambil bertanya - tanya kenapa aku ada ditempat seperti ini, dimana mana orang berpasangan sedang kan aku harus bertemu klien karena pekerjaan, sama sekali tidak cocok untuk tempatnya (ucap Shine sambil tertawa dalam hati).
Shine melihat handphone nya kembali dan membuka pesan dari Mr. Brain yang mengatakan ciri ciri klien nya nanti memakai kemeja putih, celana panjang hitam dan mantel berwarna hitam panjang. Sekilas Shine membacanya lalu merekatkan kembali matel putih nya dan melanjutkan jalan nya menuju ke puncak tower.
Setibanya di puncak tower, semilir angin yang berhembus menerpa wajah mungil nya. sambil menghirupnya dan menghembuskannya, Shine melihat pemandangan kota Seoul yang indah dari atas. sedangkan disekitarnya banyak pasangan kekasih yang sedang menikmati perasaan bahagia sambil menuliskan janji di gembok cinta yang terpasang di menara. Shine pun hanya tersenyum melihatnya. Berkali - kali Shine melihat jam di tanganya sudah jam 7 malam tetapi belum ada tanda - tanda kedatangannya. Hingga waktu menunjukkan pukul 9 malam klien nya belum datang, bahkan suasana disekitarnya pun sudah mulai sepi karena sudah larut malam. Shine pun menyerah dan menghubungi Mr. Brian, tetapi tidak ada jawaban dari Mr. Brian. Sudah tiga kali tidak ada jawaban dari Mr. Brian, Shine pun memutuskan untuk kembali pulang. Baru saja akan menuruni anak tangga, tiba - tiba ada sesosok yang memiliki ciri seperti yang di katakan oleh Mr, Brain sedang berjalan dengan santai ke arahnya. Shine pun hanya bisa berdiri dalam diam, hingga akhirnya sosok itu semakin dekat dan semakin jelas. DAE !!! ucap nya tidak percaya.
Tidak, pasti cuma halusinasi dan hanya kebetulan mirip!!! ucap Shine menyakinkan dirinya sendiri, lalu bergegas untuk pergi kembali karena sudah tidak ada siapa - siapa lagi disini, dan klien nya mungkin juga akan reschedule. Ketika berpapasan, Shine pun merasakan tangannya di tahan oleh seseorang dan ada suara...
Long time no see Shine Miracle! ucap seseorang itu dengan lembut
Suara ini....ucap Shine yang langsung berbalik ke arah suara itu dan wajahnya pun kaget ketika melihat orang itu D..AAA...EEEE, ucap nya terbata - bata.
Sambil memegang kedua tangan Shine dan tersenyum, Selamat Ulang Tahun! ucapnya
Tanpa berpikir panjang, sambil menangis Shine memeluk orang itu dengan erat, dan mengatakan *neomubogo sip-eoyo (너무보고 싶어요) !!!!
*nadobogo sip-eoyo (나도보고 싶어요) ! mianhabnida (미안합니다) Shine ssi, ucap nya dalam tangis
sepasang manusia ini pun berpelukkan dengan erat, dalam tangisan nya mengartikan kerinduan terdalam dari hati kecil mereka. Angin yang berhembus lembut dan bintang - bintang yang indah di langit malam menjadi saksi akan kerinduan mereka.
Lelaki itu melepaskan pelukkan nya, dan menghapus air mata di pipi Shine dengan kedua tangannya, sambil mengatakan Maaf sudah menunggu lama, ucapnya lembut.
Shine pun hanya bisa mengganggukan kepalanya dan tanggannya pun tidak lepas memeluk tubuh lelaki itu.
aku punya sesuatu yang amat penting untuk mu, ucap lelaki itu dengan tersenyum
apa itu? jawab Shine yang sudah bisa mengontrol tangisannya.
Lelaki itu mengeluarkan dokumen berlapis emas dan kemudian membacakannya untuk Shine
" Dae! Malaikat baik hati yang sudah menyenangkan banyak manusia di bumi,,, SELAMAT!! sesuai dengan permohonanmu dan melihat kerja keras mu dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab mu sebagai Malaikat penyayang, mulai hari ini AKU kabulkan permohonan mu dan kau akan menjadi sama menjalani kehidupan seperti manusia di bumi, kekuatanmu akan di non aktifkan selama di bumi, dan kamu tidak dapat kembali jika bukan AKU sendiri yang akan memanggil mu. jadi berbahagialah di bumi dan AKU akan tetap menyertaimu selamanya, KIM DAE JOON "
benarkah ? tanya Shine tidak percaya
Ya Shine... perkenalkan aku Kim Dae Joon, sesorang yang selalu ada di dalam doa tulus mu dan yang ada di depan mu saat ini karena berkat ketulusan mu, mulai saat ini, SHINE MIRACLE ijin kan aku menjadi patner hidup mu hingga maut memisahkan, ucap Dae sambil melingkarkan gelang bersimbol love dan star di tangan Shine.
Shine hanya mengangguk bahagia lalu memeluk Dae dengan erat kembali, sambil mengatakan "terima kasih Dae sudah hadir kembali, selamat datang... *neomu salang haeyo (너무 사랑 해요)! ucap Shine lembut, tak lupa dia juga mengedipkan mata kearah langit malam berbintang untuk menyampaikan terima kasih nya kepada Sang Pencipta.
*nado neo manh-i salanghae (나도 너 많이 사랑해) Shine ssi ! ucap Dae sambil memandang ke langit dan mengucapkan terima kasih dalam senyumnya.
SHINNNEEE!!! ucap Dae mengagetkan dan melepaskan pelukkannya...
YA !! ada apa tanya shine kaget
aku lupa membawakan hadiah untuk mu, dan maaf ulang tahun mu kali ini tidak bisa melihat bintang - bintang dari atas sana, jadi kita lihat bintang - bintang nya dari atas tower ini, ucap Dae cemberut
hahahahahaha.... tawa Shine pun pecah karena perkataan Dae. lalu Shine pun memegang wajah Dae dengan kedua tangannya dan mengatakan, kau lupa hadiahnya adalah dirimu yang hadir selamanya dalam hidup ku, dan kamu sudah menepatinya dari permintaan terakhir ku waktu itu, ucap Shine tersenyum.
Ya kamu benar, terima kasih sudah mengingatnya, ucap Dae yang langsung mendaratkan bibirnya di bibir Shine dengan lembut.
***
Bintang di langit pun memaikan cahayanya dengan indah, seakan menyambut pasangan yang istimewa ini, berawal dari sebuah pertemuan yang disaksikan oleh salju yang turun, dipisahkan oleh kecelakan maut dan disatukan kembali oleh musim semi yang indah.
Takdir hidup memang unik tapi Shine mengubahnya hanya lewat ketulusan doa yang ia panjatkan kepada Sang Pencipta.
Sincere prayer brings true love and turns bitterness into a happy life.
THE END
Storys by 이비 🍒
Dictionary
*Annyeong (안녕) = Halo
*ne (네) = Ya
*Samchon (삼촌) = Paman
*mianhae (미안해) = maaf
*gwaenchanh-a (괜찮아) = tidak apa apa
*ne jeoneun Dae ibnida (네 저는 대입니다) = Ya, nama ku Dae
*dangsin-eun naleul chung-gyeog (당신은 나를 충격) = kau membuatku kaget
*joh-a nal bwa (좋아 날 봐) = lihat aku
*al-ass-eo (알았어) = baiklah
*nuguseyo (누구세요)? = siapa kamu
* 누나 (Nuna)! = kakak perempuan
*사장님 (Sajangnim)! = Direktur
*neomubogo sip-eoyo (너무보고 싶어요) = aku sangat merindukan mu
*nadobogo sip-eoyo (나도보고 싶어요) = sama aku juga merindukan mu
*neomu salang haeyo (너무 사랑 해요)! = aku sangat mencintai mu
(Mohon maaf jika terdapat kesamaan dalam nama tokoh, dan kesalahan dalam penulisan baik pengejaan, arti, dan nama tempat, cerita ini hanya untuk hiburan saja dari imajinasi Penulis, terima kasih sudah membacanya.. Gbu all 👼)